Rabu, 23 November 2016

Video Penyuluhan Materi Kesehatan


Safety Breafing






IMPLEMENTASI TEKNOLOGI KESEHATAN MASYARAKAT(K3) (Mner Hesky Kolibu ST, MT)

TUGAS MK WAWASAN IPTEK S-05 TA. 2016-2017
BM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

TOPIK
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI KESEHATAN MASYARAKAT (K3)

OLEH :

                                                1. Theresa Mandang             14111101326
                                                2. Wulan Mongilala               14111101367
                                                3. Gisela Salim                       14111101382
                                                4. Veijenia Tumiwa               14111101395
                                                5. Shinta Palinggi                  14111101406

Dosen Pembimbing :
Hesky Kolibu, ST, MT
Gambar FKM.jpg
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,  karena atas rahmat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan topik “ Implementasi Teknologi Kesehatan Masyarakat (K3) Makalah ini kami susun demi memenuhi salah satu tugas mata kuliah Wawasan Iptek.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut ambil bagian dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun,  khususnya dari dosen matakuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi di tugas-tugas berikutnya.
           

            Manado,  Oktober  2016
                                                                                   
                                                                                                                        Kelompok 9



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...................i
KATA PENGANTAR ………….……………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..1
1.1  Latar Belakang ……...………………………………………………….......................1
1.2  Rumusan Masalah ...…………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………...2
            2.1 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Bidang Industri …………………………….2
2.2. Prinsip Dasar dalam Penerapan Pengetahuan Teknologi untuk Pengembangan Industri ……………………………………………………………………………………3
2.3. Penerapan Teknologi Informasi Menentukan Keberhasilan Dunia Perusahaan Industri ……………………………………………………………………………………4
2.4. Teknologi Informasi Sebagai Pusat Keunggulan Kompetitif Perusahaan Industri ….5
2.4.1 Stategi Keunggulan Kompetitif ……………………………………………………6
2.5. Peranan TI Dalam Perancangan Pruduk Industri ………………………….................7
2.6. Supply Chain Management …………………………………………………………..7
2.6.1 Peranan Teknologi Supply Chain Management………………………………..8
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………….11
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Penerapan teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya diperuntukkan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan maka teknologi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan.
            Berbagai perusahaan industri, baik yang bergerak dalam sektor retail maupun jasa, telah memanfaatkan teknologi komputer untuk  menghasilkan  informasi yang akan digunakan. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Perusahaan-perusahaan industri tersebut terus berkembang dengan pesat dengan berbagai inofasi dalam penerapan teknologi komputer penghasil informasi yang selanjutnya disebut teknologi informasi (TI).

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan industri ?
1.2.3 Bagaimana penerapan teknologi informasi dalam bidang industri ?
1.2.4 Bagaimana prinsip dasar dalam penerapan pengetahuan teknologi untuk pengembangan industri ?
1.2.5 Mengapa penerapan teknologi informasi menentukan keberhasilan dunia perusahaan industri ?


BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Bidang Industri
Teknologi Informasi adalah sebuah dunia yang selalu dinamis dan mudah berubah, yang sekarang ini menjadi trend tetapi belum tentu menjadi trend pada masa yang akan datang. Beberapa tahun lalu, para progammer Indonesia mungkin masih menggunakan Visual Basic, Delphi, Vicual C++ dan berbagai bahasa program lain yang menggunakan orientasi objek, namun saat ini pemograman sudah beralih ke pemograman berbasis internet. Perubahan yang pesat dalam dunia teknologi Informasi turut membawa pengaruh yang besar pada bidang-bidang yang diimplementasikan, termasuk dunia industri.
            Penerapan teknologi informasi dalam bidang indrustri sekarang ini telah meluas dipergunakan karena memungkinkan proses produksi didalam industri lebih efisien dan lebih efektif. Didalam proses produksi, komputer dapat digunakan untuk pengawasan numeric (numerical control) atau untuk pengawasan proses (process control). Pengawasan numeric (numerikcal control) berarti pengawasa secara otomatis terhadap posisi dan operasi dari mesin-mesin yang dipergunakan, seperti misalnya mesin pemotong, grenda, mesin pres dan lain sebagainya sistem pengawasan numeric ini dilakukan dengan data numeric. Sstem komputer mengerjakan intruksi dan mengatur hasil kerja mesin sesuai dengan data yang dimasukkan. Dengan dipergunakannya komputer untuk pengawasan tersebut, hasil kerja dari mesin akan lebih memuaskan dan mengurangi kesalahan. Dari beberapa bahasa komputer yang dipergunakan   membuat program untuk mengatur komputer pengawasan numeric, diantaranya  APT (Automaticallyprogrammed Tools).
            Pengawasan proses (process control) berarti menyediakan otomatisasi didalam operasi proses yang kontinyu. Komputer untuk pengawasan proses digunakan pada indrustri untuk membuat otomatis proses produksi dan untuk mengatur secara otomatis variable-variabel yang mempengaruhi proses produksi tersebut yang sulit dilakukan oleh manusia yang serentak. Faktor-faktor variabel yang mempengaruhi proses produksi dapat berupa waktu pengolahan, berat bahan, tekanan, temperatur, ukuran, volume dan sebagainya. Komputer ini banyak dipergunakan pada proses produksi baja, penyulingan minyak, produksi kertas, bahan-bahan kimia, semen, makanan dan lain-lainnya.
2.2 Prinsip Dasar dalam Penerapan Pengetahuan Teknologi untuk Pengembangan Industri
Masalah yang cukup mendasar yang dialami di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah masalah proses industri melalui pengalian, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses industri di dalam negara-negara yang teknologis terbelakang dapat dipandang sebagai proses pembangunan bangsa guna mencapai tujuan yang di cita-citakan.
            Ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan di dalam setiap usaha melaksanakan suatu strategis penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan industri dalam suatu negara berkembang, diantaranya:
1)      Pada tahap-tahap permulaan penerapan teknologi dalam bidang industri menjadi suatu bangsa yang berteknologi maju, setiap negara harus melindungi perkembangan kemampuan nasionalnya dalam bidang industri hingga saat tercapainya kemampuan bersaing secara internasional. Setiap negara pada dasarnya selalu berusaha dan harus merencanakan tercapainya kemampuan bersaing secara internasional dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
2)      Perlunya diselenggarakan pendidikan dan latihan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan teknologi yang relevan untuk pengembangan industri.
3)      Perlu dikembangkan suatu konsep yang jelas, realitis, dan dilaksanakan secara konsekuen tentang industri, serta teknologi-teknologi yang diperlukan dalam penerapan pengembangan industri. Teknologi-teknologi tersebut belum tentu selalu harus merupakan teknologi yang mutakhir, tetapi merupakan teknologi yang terus berkembang untuk kemajuan industri.
4)      Teknologi hanya dapat dialihkan, diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut jika benar-benar diterapkan pada pemecahan masalah-masalah yang kongkrit. Untuk mengembangkan teknologi produksi industri padi misalnya, memang sangat penting dipelajari pertanian padi dan teknologi-teknologi produksi padi yang telah dkembangkan di seluruh dunia. Tetapi yang paling penting adalah usaha meningkatkan produksi padi dalam berbagai kondisi lahan, kondisi cuaca, kondisi ekonomi dan dalam lingkungan masyarakat serta kebudayaan tertentu. Hanya melalui usaha dan karya nyata dalam rangka pemecahan masalah-masalah produksi yang kongkrit itulah dapat dipahami bekerjanya suatu teknologi tertentu.

2.3 Penerapan Teknologi Informasi Menentukan Keberhasilan Dunia Perusahaan Industri
Suatu babak baru dalam zaman modern ini, dimana manusia sangat bergantung dengan informasi. Mulai dari bayi lahir hingga dewasa, mulai dari kehidupan rumah tangga hingga perusahaan, mulai dari usaha buku, warung hingga pedagang besar membutuhkan informasi.
            Informasi merupakan hasil pengolahan data yang disajiakan sedemikian rupa agar dapat memeberikan arti atau persepsi tertentu kepada para pembaca. Oleh karena itu sangat besar ketergantungan manusia terhadap informasi, maka kualitas informasi harus selalu ditingkatkan. Beberapa faktor penentu kualitas informasi adalah keakuratan, ketepatan waktu, relevansi, dan kemudahan untuk memperolehnya.
            Untuk memenuhi faktor tersebut, maka tidak cukup kalau pengola data hanya mengandalkan kemampuan fisik ditambah dengan peralatan bantu sekadarnya, melainkan dibutuhkan alat bantu yang berkecepatan tinggi dan sangat akurat dalam memproses data-data tersebut. komputer merupakan alat bantu pengolah data yang dapat diandalkan. Tidak hanya kecepatan nya, melainkan juga keakuratan dan daya tahan tahannya untuk melakukan pemprosesan data dalam jumlah yang besar.
            Kini komputer telah dijadikan teknologi pokok dalam pengolahan data dan penyajian informasi. Apalagi sejak aplikasi-aplikasi komputer berkembang dengan pesat sehingga tercipta teknik-teknik penyajian informasi yang interaktif dan komunikatif. Bahkan, dalam beberapa tahun terakir ini teknologi komputer  khususnya central processing Unit (CPU) berkembang sangat pesat. CPU yang paling tangguh saat ini Pentium 4 dengan kecepatan mencapai 2 GHz. Oleh karena itu, semakin banyak perusahaan industri menggunakan komputer sebagai tumpuan untuk pengolahan data dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat.
            Berbagai perusahaan industri, baik yang bergerak dalam sektor retail maupun jasa, telah memanfaatkan teknologi komputer untuk  menghasilkan  informasi yang akan digunakan. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Perusahaan-perusahaan industri tersebut terus berkembang dengan pesat dengan berbagai inofasi dalam penerapan teknologi komputer penghasil informasi yang selanjutnya disebut teknologi informasi (TI).
2.4  Teknologi Informasi Sebagai Pusat Keunggulan Kompetitif Perusahaan Industri
keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah konsep yang luas tentang berbagai perusahaan akan bersaing, apa tujuan seharusnya, dan rencana kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Melalui strategi persaingan perusahaan mencari keunggulan kompetitif dalam industri, keunggulan atas persaingannya dalam beberapa ukuran biaya, kualitas, dan kecepatan. Keunggulan kompetitif dalam perekonomiaan digital menjadi semakin lebih penting daripada dalam perekonomian lama. Kebanyakan situasai perekonomian digital tidak mengubah bisnis inti dari perusahaan, dengan kata lain teknologi internet hanya menawarkan alat yang dapat meningkatkan keberhasilan perusahaan melalui sumber-sumber keunggulan kompetitif seperti biaya rendah, layanan pelanggan yang sangat baik, manajemen rantai pasokan (supply chain management).
            kerangka kerja yang paling terkenal untuk menganalisis persaingan adalah model tekanan persainagan (competitive forces model). Model ini digunakan untuk mengembangkan berbagai strategi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam bersaing dan menunjukkan bahwa teknologi informasi dapat meningkatkan kemampuan dalam bersaing. Model tersebut melihat lima tekanan utama yang dapat membahayakan posisi perusahaan dalam suatu industry. Lima tekanan tersebut adalah ancaman masuknya pendatang baru (threat of new entrants), daya tawar pemasok (bargaining power of supllers), daya tawar pembeli (bargaining power of buyers), ancaman produk pengganti (threat of substitute products).
            Situasi persaingan antara perusahaan sejenis telah mendorong masing-masing perusahaan tersebut untuk membangun daya saing atau keunggulan kompetitif yang mampu meningkatkan efesiensi dan efektifitas kinerja perusahaan tersebut
            Jaringan komputer dalam kawasan perusahaan tidak hanya bermanfaat untuk membangun sistem informasi terpadu dan terintegrasi untuk mengotomatisasi mulai dari proses resensi kehadiran karyawan hingga pengajian dan keputusan promosi jabatan, melainkan mampu menjadi media penghubung antara para pemasok dengan pabrik atau perusahaan yang melakukan produksi. Melalui jaringan komputer, perusahaan industri dapat membentuk suatu jaringan kinerja terpadu dimana pemasok dapat menngetahui kapan mereka harus menyetorkan bahan baku.
            Sementara itu perusahaan juga dapat membentuk jaringan distribusi dengan para dengan para distributor, agen atau retailer lainnya. Perusahaan produsen dapat mengetahui kapan harus mengirimkan produk-produknya kepara distributor, agen, atau retailernya agar mereka tidak kebiasaan produk ketika konsumen membutuhkannya.
2.4.1 Stategi Keunggulan Kompetitif
Perusahaan secara terus-menerus mencoba untuk mengembangkan strategi yang ditujukan untuk mencapai posisi menguntungkan dan berkelanjutan dalam menghadapi kelima tekanan persaingan.
a)      Strategi peluang pasar (niche), memilih segmen berlingkup kecil disebut relung atau ceruk pasar dan menjadi yang terbaik dalam kualitas, ketepatan, atau biaya dalam pasar.
b)      Strategi kepemimpinan biaya, memproduksi produk atau jasa dengan biaya terendah dalam industry.
c)      Strategi diferensiasi, menawarkan berbagai macam produk, jasa, atau fitur produk.
d)     Strategi pertumbuhan, meningkatkan pangsa pasar, mendapatkan lebih banyak pelanggan, atau menjual lebih banyak produk. Penjualan berbasis web dapat memudahkan pertumbuhan dengan menciptakan saluran pemasaran baru.
e)      Strategi inovasi, memperkenalkan berbagai produk dan jasa, memberikan fitur baru dalam produk dan jasa yang ada, serta mengembangkan berbagai cara untuk memproduksinya.
f)       Strategi aliansi, bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis dalam persekutuan aliansi, dan usaha bersama.
g)      Strategi efektivitas operasional, meningkatkan cara proses bisnis internal dilakukan hingga perusahaan melakukan aktifitas yang hamper sama dengan cara yang lebih baik daripada pesaingnya.
h)      Strategi orientasi pada pelanggan, berkonsentrasi untuk membuat pelanggan senang. Persaingan yang ketat dan kesadaran atas pentingnya ppelanggan adalah dasar dari strategi ini.
i)        Strategi waktu, memperlakukan waktu sebagai sumber daya, kemudian mengelola dan menggunakannya untuk keuntungan perusahaan.salah satu pendorong untuk menggunakan waktu sebagai strategi bersaing adalah kebutuhan perusahaan untuk segera bertindak responsif kepara pelanggan, pasar dan perubahan kondisi pasar.
j)        Strategi halangan masuk, menciptakan halangan untuk masuk bagi para pesaing baru.
k)      Strategi mengikat pelanggan atau pemasok, mendorong para pelanggan atau pemasok untuk tetap bersamanya daripada para pesaing.
l)        Strategi mengikat baiaya beralaih, membuat pelanggan dan pemasok enggan  mengembangkan biaya beralih ke pesaing karena berbagai alasan ekonomi.
 2.5  Peranan TI Dalam Perancangan Pruduk Industri
Merancang produk dengan teknologi informasi merupakan suatu yang telah umum dilakukan. Dengan melakukan perangkat lunak yang bernama CATIA (Computer-Aided Three-Dimensional Interctive Application) buatan Dassault Systems, Prancis, pabrikan dapat merancang mobil atau pesawat terbang tanpa kertas. Dodge dan DaimlerChrysler merupakan contoh perusahaan yang mengandalkan perangkat lunak ini untuk mewujudkan desain mobil beserta komponen-komponennya dan bahkan untuk menguji.
            Boeng Company, industri pesawat terbang terbesar di Amerika, juga menggunakan CATIA untuk merancang pesawat terbang. Yang menarik, dengan menggunakan software tersebut perusahaan ini membuat inofasi yang melibat pelanggan dalam melaksanakan perancangan dan pengujian. Software yang sama juga digunakan oleh industry pesawat terbang di Indonesia, IPTN. Sementara itu, PT PAL Indonesia telah lama menggunakan perangkat lunak CAD-CAM bernama foran untuk mendesain dan membuat kapal.
Para perancang rumah dapat menggunakan perangkat lunak yang khusus ditujukan untuk keperluan itu, misalnya 3D Home Architect (Broderbund Sofware, Inc.). Dengan program seperti ini, perancang dapat membuat tataletak ruangan dan kemudia melihat hasilnya dalam bentuk tiga dimensi. 
2.6  Supply Chain Management
Supply chain management  (SCM) merupakan perpaduan antara ilmu dan seni yang mengarah padapeningkatan perusahaan bagaimana cara memperoleh bahan mentah hingga menghasilkan barang  atau jasa, pengelolaan, dan pengirimannya.  Salah satu metode pengelolaan rantai persediaan adalah Just In Time (JIT). JIT merupakan sutu proses yang tergantung pada suatu signal, apabila suatuproses produksi sudah selesai dikerjakan, maka akan masuk kedalam tahap berikutnya. Penerapan JIT memberikan arahan yang lebih jelastentang bagaimana ketetapan dalam pengadaan bahan mentah, masuk kedalam tahap produksi hingga persediaan barang yang siap untuk di jual.
            Kekuatan teknologi merupakan salah satu faktor yang dominan untuk melakukan supply chain management. Kekuatan teknologi informasi ini terletak dan mempengaruhi secara langsung mutu barang yang di produksi. Oleh karena itu, sangat logis apabila banyak perusahaan mencari teknologi dengan berbagai cara, termasuk menggalang rantai nilai (supply chain) dengan pihak luar. Supply chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk. Supply chain di dalamnya seluruh proses dan kegiatan yang terlibat di dalam penyampaian produk sampai ke tangan keonsumen.
2.6.1 Peranan Teknologi Supply Chain Management
Konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi. Secara umum peranan teknologi informasi di dalam manajemen supply chain dapat dilihat dari dua perspektif yaitu; perspektif teknis dan manajerial. Perspektif teknis dilihat dari fungsi  teknologi informasi yang harus dipenuhi adalah fungsi peniptaan dan fungsi penyebaran.
1.      Fungsi penciptaan
Aspek-aspek yang harus dapat dilakukan oleh teknologi informasi adalah teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian sehar-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Cara yang umum dan biasa dipergunakan adalah cara manual atau otomatis.
2.      Fungsi penyebaran
Terhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge dan wisdom, teknologi informasi memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan sebagai aspek penyebaran sebagai berikut:
1)      Ghathering, fasilitas yang mampu mengumpulkan entitas-entitas tersebut dan meletakkan di dalam media penyimpanan digital.
2)      Organizing, mekanisme dalam mengorganisasikan penyimpanan entitas-entitas tersebut di dalam media penyimpanan. Konsep-konsep struktur data, basis data dan sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan sehubungan dengan kebutuhan.
3)      Selecting, teknologi informasi harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan.
4)      Synthesizing, disitu dibutuhkan gabungan antara media gambar (image) dengan teks. Teknologi informasi harus mampu memenuhi kebutuhan manajer ini dalam menggabungkan beberapa entitas menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
5)      Distributing, teknologi harus memiliki infrastruktur yang dapat menyalurkan berbagai entitas dari tempat penyimpanannya ke pihak-pihak yang membutuhkannya. Untuk dapat mendistribusikan entitas misalnya, dibutuhkan suatu media transmisi berpita lebar (bandwith) agar performa penyebaran dapat efektif. 

Pada perspektif manajerial peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi efektif suatu teknologi informasi, yaitu;
a.       Minimize risk, minimize risk maksudnya adalah setiap bisnis memiliki risiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Saat ini telah tersedia berbagai aplikasi untuk mengurangi resiko tersebut seperti; forecasting dan finansial advisory. Kehadiran teknologi selain mampu membantu perusahaan yang memiliki resiko bisnis, juga sebagai sarana agar dapat membantu manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapinya.
b.      Reduce, reduce maksudnya ialah perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi dalam hal ini adalah sebagai katalizator untuk berbagai usaha pengurangan biaya operasional perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Cara untuk mengurangi biaya kegiatan operasional sehari-hari, yaitu dengan eliminasi proses, simplikasi proses, integrasi proses, dan otomatisasi proses.
c.       Add value, add value adalah kemampuan untuk menciptakan loyalitas terhadap pelanggan sehingga pelanggan bersedia selalu menjadi konsumennya. Hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa penentuan value atau tidaknya sebuah pelayanan atau proses adalah pelanggan atau pasar, bukan internal perusahaan yang diharuskan menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan value tersebut agar dapat memuaskan pelanggan.
d.      Create new realities, creat new realities adalah perkembangan teknologi informasi telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru, dari berbagai konsep electronic bussiness (e-bussiness) semacam electronic commerce (e-commerce), electronic customers (e-customers), dan lain-lain.


















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
            Penerapan teknologi informasi dalam bidang indrustri sekarang ini telah meluas dipergunakan karena memungkinkan proses produksi didalam industri lebih efisien dan lebih efektif. Didalam proses produksi, komputer dapat digunakan untuk pengawasan numeric (numerical control) atau untuk pengawasan proses (process control).
            Pengawasan proses (process control) berarti menyediakan otomatisasi didalam operasi proses yang kontinyu. Komputer untuk pengawasan proses digunakan pada indrustri untuk membuat otomatis proses produksi dan untuk mengatur secara otomatis variable-variabel yang mempengaruhi proses produksi tersebut yang sulit dilakukan oleh manusia yang serentak.








DAFTAR PUSTAKA

Sukses Membangun Toko Online dengan E-Commerce, Yogyakarta: ANDI, 2011.
Yakub, Pengantar  Sistem  Informasi, Yogyakarta:  Graha ilmu, 2012


TEKNIK MEDICAL IMAGING Kelompok 5 (Mner Harvani B. Boky S.KM M.Kes)

Mata Kuliah    : Wawasan Iptek
Dosen              :1.        dr. A.J.M.Rattu,MS.PhD,AIFO          
 2.        dr. Budi Rattag, MPH
 3.        Harvani B. Boky,SKM,M.Kes
 4.        Ir. Hans Wowor,MT
 5.        Hesky Kolibu, St,MT

TEKNIK MEDICAL IMAGING

KELOMPOK 5:
1.     Wulan Mongilala  14111101367
8.      Shinta Palinggi       14111101406
2.     Gisela salim          14111101382
9.     Jeferson Bawang  14111101413
3.     Jesie umboh         14111101396
10.  Claudia K   14111101357
4.     Ian wuisan            14111101390
11.  Intan k                    14111101420
5.     Vejenia Tumiwa  14111101395
12.  Cindy Masie      14111101065
6.     Johanna M           14111101401
13.  Nurhikmah         14111101206
7.     Aprillia P.I.B        14111101405
14.  Pujiati R     14111101303




FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2016

KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang mahakuasa karena atas penyertaan dan tuntunan-Nya sehingga saya, bisa menyelesaikan makalah “TEKNIK MEDICAL IMAGING” ini, dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Wawasan Iptek
            Dalam pembuatan makalah ini saya mengalami begitu banyak tantangan dan kesulitan, tetapi dengan bantuan beberapa pihak tantangan dan kesulitan tersebut boleh teratasi. Untuk itu kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini
            Makalah ini memuat penjelasan tentang bagimana usaha pengankapan ikan dan hubungan dengan K3 sehingga terhindar dari kecelakaan kerja. Saya berharap pembaca dapat memahami materi-materi ini guna diaplikasikan dalam dunia kesehatan masyarakat
            Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” dalam arti bahwa kami menyadari makalah ini belum sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini. Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat berguna pagi pembaca.


Manado,   november 2016

                                                                                                                        Kelompok 5







DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi……………………………………………………………......                 i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..                ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….                1
1.1  Latar Belakang..,……………………………………………………………………                1
1.2  Tujuan penulisan…………………………………………………………………....                1
1.3  Manfaat penulisan..………………………………………………………………...                1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….              2
2.1  TEKNIK MEDICAL IMAGING….………………………………………………………...             2
2.2  Endoskopi (Endoscopy)…………………………………………………………….                  3
2.3  CT-Scan…………………………………………………………………………….                  4
2.4     Nuclear Medicine………………………………………………………………..….                    5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..              7
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………                8
3.2 Saran………………………………………………………………………………..                9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..







BAB I
Latar Belakang
1.1  Pendahuluan
Kemajuan teknologi di bidang kesehatan yang ada pada saat ini memberi kemudahan bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis pengobatan bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit pasien
MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam.
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan Juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan , ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung..

1.1  Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui TEKNIK MEDICAL IMAGING?
2.      Untuk mengetahui Endoskopi (Endoscopy)?
3.      Untuk mengetahuiCT-Scan?
4.      Untuk mengetahui Nuclear Medicine

1.2  Manfaat penulisan
1.      Kita dapat mengetahui TEKNIK MEDICAL IMAGING
2.      Kita dapat mengetahui Endoskopi (Endoscopy)
3.      Kita dapat mengetahui CT-Scan
4.      Kita dapat mengetahui Nuclear Medicine
PEMBAHASAN
BAB II

TEKNIK MEDICAL IMAGING

Medical imaging adalah teknik atau proses untuk mendapatkan gambar tubuh khususnya gambar dalam tubuh untuk keperluan medis. Medical imaging dilakukan diantaranya untuk mengetahui bentuk dan fungsi organ tubuh, sebaran zat tertentu dan perubahan metabolisme di dalam tubuh. Saat ini telah dimanfaatkan untuk keperluan ini adalah :

                        1.  Endoscopy
                        2. Computed Tomography (CT – Scan )
                        3. Nuclear Medicine
                         
Tujuan Medical Imaging memiliki antara lain :
1.                  Untuk mengembangkan metode komputasi dan Algoritma untuk menganalisis dan menghitung data biomedis.
2.                  Untuk berkolaborasi dengan peneliti NIH di pusat penelitian lain dala menerapkan analisis informasi dan visualisasi untuk masalah biomedis.
3.                  Untuk mengembangkan alat (baik hardware ataupun software) untuk memberikan kemampuan untuk menganalisa data biomedis dan mendukung penemuan dan kemajuan biomedis.

Medical Imaging merupakan teknik untuk membuat gambar tubuh manusia (atau bagian dan fungsinya) untuk tujuan klinis (prosedur medis berusaha mengungkapkan, mendiagnosa dan memeriksa penyakit) atau ilmu kedokteran. Medical Imaging merupakan komponen penting di berbagai bidang penelitian biomedis dan praktek klinis. Sudah banyak sekali manfaat Medical Imaging dalam dunia klinis contohnya para peneliti biologi sel dapat membentuk 3D confocal set data mikroskop, kemudian Virologis dapat menghasilkan rekonstruksi 3D virus dari mikrogaf, ahli radiologi dapat mengidentifikasi dan menghitung tumor dari MRI dan CT scan dan ahli saraf dapat mendeteksi aktifita otak daerah metabolisme dari PET dan fungsional MRI scan. Analisis ini memerlukan kuantitasi komputerisasi yang canggih.

1.      Endoskopi (Endoscopy)
Endoskopi adalah alat medis yang sangat berguna untuk melihat rongga-rongga dalam tubuh.Pada dasarnya alat ini adalah sebuah selang panjang yang ujungnya diberi kamera dan alat-alat medis lainnya. Lalu selang tersebut akan dimasukkan tubuh kita. Cara memasukkannya tergantung organ mana yang ingin diperiksa.Jadi bisa dibayangkan agak ngeri apabila melihat prosesnya. Tetapi ditangan yang ahli proses ini tidak sesakit yang dibayangkan. Di bawah ini akan dijelaskan apa itu endoskopi. Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di samping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau mengisap cairan.Selain itu, bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil, sikat kecil, dll.
 






                                                                                                                                  

Gambar 6. Endoskop


Manfaat Endoskopi :
1.      Mengetahui bagaimana keadaan bagian dalam saluran cerna ( apakah ada luka, daging tumbuh, kelainan bentuk saluran cerna, dll ).
2.       Dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan bagian dalam ( biopsy ) guna pemeriksaan.

Endoskopi dapat digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh, antara lain:
1.                  Saluran cerna ( gastrokopi )
2.                  Usus besar ( kolonoskopi )
3.                  Rongga perut atau rongga di luar usus ( peritoneoskopi atau laparoskopi )
4.                  Saluran empedu dan pancreas ( endoscopic retrograde cholagio pancreatography )

 







Endoskopi dilakukan pada keadaan :
1.                  Keluhan saluran cerna yang berulang ( kronis atau berat ). Dilakukan tindakan gastroskopi.
2.                  Pendarahan saluran cerna atas ( muntah darah dan buang air besar berwarna hitam ) dilakukan tindakan gastroskopi.
3.                  Pendarahan saluran cerna bawah.dilakukan kolonoskopi.
4.                  Adanya perubahan kebiasaan pada waktu buang air besar.dilakukan tindakan kolonoskopi.
5.                  Pengobatan varices ( pelebaran ) pembuluh darah pada tenggorokan.dilakukan tindakan gastroskopi.
Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.
 






Gambar 8. Hasil Pemeriksaan

Endoskopi juga sangat berperan dalam menentukan penyebab pendarahan saluran cerna yang sulit ditentukan berdasarkan pemeriksaan radiologis.Beberapa lesi (terlihat putih atau pucat) yang tak terlihat pada pemeriksaan radiologis dapat diketahui dengan pemeriksaan endoskopi.Berdasarkan fungsinya endoskopi terbagi dua yakedokteran nukliri endoskopi diagnostik dan endoskopi terapeutik.Endoskopi diagnostik berperan dalam menentukan penyebab pendarahan dan lokasi lesi yang terjadi, sedangkan endoskopi terapeutik berperan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi. Endoskopi pada saluran cerna dibagi menjadi dua bagian besar, yakedokteran nukliri endoskopi saluran cerna atas ( esofagoduodenoskopi ) dan saluran cerna bawah ( kolonoskopi ). Disusul sekarang ada kapsul endoskop.
 







Gambar 9. Kapsul Endoskop

Endoskopi tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip, penjahitan, dan lain-lain.Selain itu, endoskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan jika dicurigai jaringan tersebut terkena kanker atau gangguan lainnya. Beberapa jenis gangguan yang dapat dilihat dengan endoskopi antara lain : abses, sirosis biliaris, perdarahan, bronkhitis, kanker, kista, batu empedu, tumor, polip, tukak, dan lain-lain. Prosedur medis yang menggunakan endoskopi mempunyai berbagai macam nama, tergantung jenis dan organ yang diperiksa. Berikut beberapa contohnya :
1.                  Thorakoskopi, pemeriksaan pleura, rongga pleura, mediastinum dan perikardium ( bagian-bagian paru-paru dan jantung ).
2.                  Proktoskopi ( sigmoidoskopi dan proktosigmoidoskopi ), untuk memeriksa rektum dan kolon sigmoid.
3.                  Laringoskopi, untuk memeriksa laring ( salah satu bagian saluran napas ).
4.                  Laparoskopi, untuk melihat lambung, hati, dan organ-organ lain di dalam rongga perut.
5.                  Gastroskopi, untuk melihat dinding dalam esofagus, lambung, dan usus halus.
6.                  Sistoskopi, untuk melihat saluran kencing, kandung kencing dan prostat.
7.                  Kolposkopi, untuk memeriksa vagina dan mulut rahim.
8.                  Kolonoskopi, untuk memeriksa usus besar.
9.                  Bronkhoskopi, untuk melihat trachea dan cabang-cabang bronkhus ( bagian dari saluran napas ).
10.              Arthroskopi, untuk melihat sendi.

2.      CT-Scan
Computed Tomography ( CT ) scan, juga disebut tomografi terkomputerisasi aksial ( CAT ) adalah prosedur pencitraan medis yang menggunakan x-ray untuk melihat gambar penampang tubuh. Sebuah system pencitraan CT menghasilkan gambar penampang atau „ irisan‟ dari area tubuh.CT scan menggunakan beberapa khusus sinar-X untuk melihat area tubuh dari sudut yang berbeda dan kemudian memberikan beberapa gambar penampang dari tubuh. Keuntungan visualisasi yang lebih baik yang ditawarkan oleh CT dibandingkan X-ray diimbangi dengan risiko paparan radiasi yang lebih besar, penambahan biaya dan waktu. Cara kerja CT – Scan :

 







Gambar 10. Pancaran X-ray pada CT-Scan


 




Gambar 11. Ilustrasi Pemeriksaan dengan CT-Scan

1.                  Sebuah meja bermotor bergerak pasien melalui pembukaan melingkar dalam sistempencitraan CT.
2.                  Sementara pasien dalam pembukaan sistem pencitraan CT, sumber sinar-x dan detektor dalam perumahan berputar di sekitar pasien. Sebuah rotasi tunggal memakan waktu sekitar 1 detik.Sumber sinar-x menghasilkan, sempit berbentuk kipas sinar x-ray yang melewati bagian tubuh pasien.
3.                  Sebuah detektor berlawanan dari sumber sinar-x catatan sinar-x melewati tubuh pasien sebagai gambar "snapshot". Banyak berbeda "snapshot" (di sudut banyak melalui pasien) yang dikumpulkan selama satu putaran lengkap.
4.                  Untuk setiap rotasi dari sumber sinar-x dan detektor, data gambar yang dikirim ke komputer untuk merekonstruksi semua "snapshot" individu ke dalam satu atau beberapa gambar penampang (irisan) dari organ-organ internal dan jaringan.

Kegunaan CT – Scan :
1.                  Diagnosis penyakit, trauma, atau kelainan.
2.                   Perencanaan, membimbing, dan pemantauan terapi.
3.                  Digunakan untuk diagnosis untuk menunjukkan detail dari bagian dalam tubuh Anda, seperti paru-paru, otak, organ-organ perut, tulang dan pembuluh darah.
4.                  Dapat digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh Anda daripada menggunakan operasi.
5.                  Meskipun CT scan menggunakan radiasi, tidak ada radiasi yang tersisa dalam tubuh Anda setelah scan selesai
6.                   Tidak menimbulkan rasa sakit, akurat dan cepat

Berikut adalah contoh hasil dari pencitraan dengan CT-Scan :
 







Gambar 12.( a ) Penampang melintang otak.              ( b ) Penampang tengkorang tampak depan

Seperti dalam banyak aspek kedokteran, ada risiko yang terkait dengan penggunaan CT. Resiko utama yang berhubungan dengan CT adalah:
1.                  Peningkatan risiko seumur hidup dari kanker karena x-ray paparan radiasi.
2.                  Reaksi alergi mungkin atau gagal ginjal karena agen kontras, atau "pewarna" yang dapat digunakan dalam beberapa kasus untuk meningkatkan visualisasi.
3.                  Kebutuhan untuk tambahan tindak lanjut tes setelah menerima hasil tes abnormal atau untuk memantau efek pengobatan pada penyakit, seperti untuk memonitor tumor setelah operasi pengangkatan. Beberapa dari tes ini mungkin risiko tambahan invasif dan sekarang.
Dalam beberapa kondisi langka lama paparan, dosis tinggi, x-ray dapat menimbulkan efek kesehatan lain yang merugikan, seperti kemerahan kulit (eritema), cedera jaringan kulit, rambut rontok, katarak, dan berpotensi cacat lahir, (jika pemindaian dilakukan selama kehamilan). Paparan radiasi merupakan perhatian pada orang dewasa dan anak-anak. Namun kekhawatiran lebih besar untuk anak-anak karena mereka lebih sensitif terhadap radiasi dan memiliki harapan hidup lebih panjang daripada orang dewasa. Akibatnya eksposur terakumulasi selama seumur hidup anak lebih mungkin untuk menghasilkan efek kesehatan yang merugikan. Ukuran seorang anak kecil juga memiliki dampak pada dosis radiasi yang mereka terima. Misalnyajika CT scan dilakukan pada anak menggunakan parameter yang sama seperti yang digunakan pada orang dewasa, dosis yang tidak perlu besar akan dikirim ke anak. Peralatan CT pengaturan (paparan parameter seperti, x-ray tabung saat ini, ketebalan irisan, atau pitch) dapat disesuaikan untuk mengurangi dosis secara signifikan dengan tetap menjaga kualitas gambar diagnostik.

3.      Nuclear Medicine
Nuclear medicine atau kedokteran nuklir adalah bidang keahlian dalam kedokteran yang menggunakan isotop radioaktif secara aman, tanpa sakit, dan murah, baik untuk pencitraan maupun untuk pencegahan dan pengobatan penyakit.
Ada 2 fokus utama dalam kedokteran nuklir.

1.                  Pencitraan organ tubuh
Pencitraandisini unik karena bisa menggambarkan fungsi dan struktur organ tubuhsekaligus. Dengan cara ini dapat diperoleh informasi medis tanpamelalui operasi, yang dengan cara lain mungkin tidak bisa dilakukan, membutuhkan operasi atau biaya diagnosa yang lebih mahal. Karenakemampuan untuk menggambarkan fungsi danstruktur  organ (bukan struktursaja), maka banyak penyakit yang bisa dideteksi lebihdini, dengandemikian pengobatannyapun menjadi lebih efektif.


2.                  Pencegahan dan pengobatan
Beberapa penyakit yang lazim diobati denganterapi kedokteran nuklir adalah thyroid(kelenjar gondok), prostatecancer (kanker prostat), hyperthyroidism, cancer bone pain,polycythaemia(kelainan sel darah merah dan kenaikan jumlah darah) dan leukemia(kenaikan jumlah sel darah putih) serta banyak penyakit lainnya.Untuk Eropa terapi kedokteran nuklir bahkan sudah lazim diterapkan dalam pengobatanarthritis (radang sendi). Aplikasi secara klinis dari isotop radioaktifdimulai tahun 1937 untuk penanganan penderita leukemia diUniversityof California di Berkeley. Kedokteran nuklir mempunyai beberapa keuntungan :
1.                  Prosedur-prosedur kedokteran nuklir tidak sakit dan tidak membutuhkan anesthesia.
2.                  Prosedur-prosedur kedokteran nuklir sangat aman dan hemat biaya
3.                  Jumlah radiasi yang digunakan dalam prosedur-prosedur kedokteran nuklir adalah sebanding dan bahkan lebih kecil dari yang diterima pasien jika menggunakan diagnosis sinar-X. Ketiga hal di atas dapat dijelaskan kurang-lebih sebagai berikut : Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran nuklir ( diistilahkan dengan radiopharmaceutical, kadang radio-nuklida atau tracer ) dapat dengan cara in vivo, yakedokteran nukliri sejumlah radiopharmaceutical dimasukkan secara langsung ke dalam tubuh pasien, atau secara in vitro, dimana diagnosa dilakukan dalam test tube. Dalam prosedur in vivo, radiopharmaceutical dapat bekerja sama dan tidak dianggap sebagai benda asing oleh tubuh manusia. Radiopharmaceuticals itu sendiri adalah unsur-unsur (baca elemen) yang terdapat dalam tubuh manusia. Bedanya kedalam unsur tersebut telah ditambahi dengan sedikit (<10-6M) radiopharmaceutical dari unsur yang sama. Dalam prosedur in vitro, radioimmunoassay (RIA) merupakan tipe khusus prosedur in vitro yang mengkombinasi penggunaan radio-nuklida dengan antibody untuk mengukur level hormon, vitamin dan obat dalam darahpasien.
4.                  Prosedur-prosedur kedokteran nuklir adalah yang paling aman diantara prosedur pencitraan untuk diagnosa yang ada.
5.                  Tersedia hampir 100 prosedur pencitraan dalam kedokteran nuklir.
6.                   Pencitraan dengan prosedur in vivo dalam kedokteran nuklir adalah eksklusif karena bisa memberikan informasi tentang fungsi dan morfologi dari organ yang dipelajari sekaligus. Hal ini sangat berbeda dengan prosedur radiologi biasa (sinar-X), computed tomography

                        (CT) maupun nuclear magnetic resonance imaging (MRI) yang hanya bisa menggambarkan stuktur/anatomi saja.  Dalam pencitraan planar kedokteran nuklir, konsentrasi radiopharmaceutical dalam suatu bagian volume tertentu dari tubuh dipetakan ke dalam citra 2-D. Studi dinamik dapat dilakukan dengan akusisi dari deretan cepat citra-citra planar, yang diikuti oleh pendefinisian bagian yang ingin diamati dan pemrosesan komputer. Akusisi radial sekitar obyek dan rekonstruksi memungkinkan pemetaan tomografi yang dapat direkam.Metodologi ini, ketika digunakan bersama single-photon detection dikenal dengan single-photon emission computerized tomography (SPECT) dan memberikan kontras yang lebih baik disbanding citra planar.Dengan tersedianya gamma camera yang dapat berputar dengan harga yang terjangkau telah memungkinkan SPECT dipakai secara meluas dalam kedokteran nuklir. Peralatan pencitraan yang lain yang paling handal tapi masih relatif mahal adalah positron emission tomography (PET) scanner. PET adalah tekedokteran nuklirik diagnosa dan investigasi yang memungkinkan studi in vivo kuantitatif dari jaringan metabolisme lokal, biokimia dan farmakologi. PET tidak menggunakan metode tidak langsung atau parameter fisik untuk mempelajari fungsi suatu organ atau untuk memperoleh visualisasinya. PET mencakup detekti, visualisasi dan kuantisasi dari distribusi radioaktif dari molekul-molekul pemancar positron yang menyusun suatu fungsi biologis. Karenanya PET memberikan representasi hidup dari obyek yang sedang dipelajari.

 




                                                                                             

Gambar 13. Nuclear Medicine
Pada imaging nuklir, suatu senyawa organik bertanda (radiofarmaka) pemancar sinar gamma/positron yang telah di-ketahui metabolismenya secara spesifik pada organ tubuh yang diselidiki, dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui penyuntikan, oral atau pernafasan. Radiofarmaka bergabung dengan proses metabolisme dalam tubuh, akhirnya terkumpul dan terdistribusi pada tempat-tempat tertentu. Kemudian suatu detektor radiasi didekatkan pada tubuh pasien, untuk menetapkan tempat di dalam tubuh asal sinar itu dipancarkan, sehingga pola distribusinya pada tempat tersebut serta perpindahannya dari satu tempat ke tempat lain dapat diketahui secara tepat.
 







Gambar 14. Hasil Pemeriksaan dengan Nuclear Medicine

Keuntungan imaging nuklir adalah tracer dapat bertindak sebagai pemeriksa fisiologi fungsional yang sanggup menggambarkan fungsi biokimiawi, karena adanya transpor biologi aktifdari radiofarmaka melalui organ tubuh dapat divisualisasi terhadap waktu.Gambar yang diperoleh merupakan gambar secara fungsional dalam framework anatomi.Bila berfungsi normal, distribusi radiofarmaka menunjukkan pola tertentu yang karakteristik, sedang pada bagian yang mempunyai fungsi patologis distribusinya tidak normal.
 






Gambar 15. Kamera Gamma

Aktivitas radioisotop yang digunakan pada imaging nuklir sangat kecil dalam orde beberapa mCi dan mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotopnya yang tidak aktif, sehingga secara faal tidak berpengaruh terhadap keadaan normal. Alat yang digunakan adalah Kamera Gamma yang dilengkapi dengan detektor sintilasi (kristal Na atau Tl), untuk mengubah foton sinar gamma menjadi kilatan cahaya yang dilipatgandakan oleh tabung pelipat ganda foto ( photomultiplier). Selanjutnya sintilasi diubah menjadi pulsa elektronik dan terakhir menjadi pulsa-pulsa tegangan yang tingginya sebanding dengan energi foton terpancar dari dalam tubuh.Dengan bantuan komputer, pulsa direkam dan diolah, kemudian ditampilkan pada layar.Pada pertengahan tahun 1970, instrumen semacam ini dikembangkan lagi dengan tekedokteran nuklirik tiga dimensi. Dengan mengubah konfigurasi detektor serta meningkatkan daya komputasi secara elektronik, dapat dibuat gambar tiga dimensi dan distribusi radionuklida dalam tubuh. Tekedokteran nuklirik ini dikenal dengan tekedokteran nuklirik computed tomography. Karena isotop yang digunakan merupakan pemancar gamma tunggal, kemudian diberi nama single photon computed tomography lazim disingkat SPECT.
3.1  Kesimpulan
Pemanfatan MRI untuk memeriksa ba-gian dalam tubuh sangat efektif karena memi-liki kemampuan membuat citra potongan koro-nal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebih detail dan akurat. Pesawat MRI menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengion seperti penggunaan pesawat sinar X. Gambaran yang dihasilkan oleh pesawat MRI tergantung pada ketepatan pemilihan parameternya. Dalam pengoperasiannya dapat terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan pa-sien, petugas serta lingkungannya. Mengingat biaya pemeriksaan MRI bagi seorang pasien cukup mahal dan efek sampingnya, ( terutama efek latennya) yang belum diketahui maka perlu pertimbangan yang matang sebelum pasien dikirim untuk pemerikaan MRI.
3.2  Saran
Demikian makalah ini kami buat, dan semoga bias bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Dan semoga kita bisa mengetahui tentang MRI dan cara pengoprasiannya lebih jelas lagi. Dan tentunya makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan, dan oleh sebab itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.











DAFTAR PUSTAKA
Rsmitraplumbon. 2010. MRI.( file:///E:/D/berita-24-mri.html)
Admin. 2009.Magnetic Resonance Imaging (MRI).( file:///E:/D/index.php.htm)
Hari. 2009. Istilah Komputer Magnetic Resonance Imaging (MRI)( file:///E:/D/Istilah%20Komputer%20Magnetic%20Resonance%20Imaging%20%28MRI%29.htm)
Arie.2009.Biomedis Untuk Pemula. (file:///E:/D/sekilas-tentang-magnetic-resonance.html)